Wednesday, February 13, 2019

Kekalahan Chelsea, Italia, serta Permainan Politik Bola

Chelsea ialah satu team yang dengan dinamika yang tinggi. Tidak hanya banyak dipenuhi pemain serta manajer asal Italia, “politik” di club berjuluk The Blues ini pula tinggi.

Sebelum pengakuan Maurizio Sarri yang langsung memunculkan kegemparan, jika dia siap dikeluarkan setiap saat oleh bos paling tinggi Chelsea, Roman Abramovich, sesudah digilas Manchester Citu 6-0 di Etihad, Manchester, dini hari barusan, Senin 11 Februari 2019, terdapat beberapa gesekan yang berlangsung disana.

Chelsea, dengan kepribadian yang unik, nyentrik, serta kontrovesial dari sang bos, Roman Abramovich, termasuk juga salah satunya club yang sangat banyak menukar manajernya dalam sekejap.


Tidak hanya huru-hara Jose Mourinho dalam periode kedua-duanya di Chelsea, ada cerita rekanan senegaranya dari Portugal, Andre Villas-Boas, di Stamford Bridge yang teramat singkat serta ironis, 2011-2012.

Villas-Boas yang mencapai sukses di Porto, seperti seniornya, Mourinho, dengan memenangkan Liga Europa, seperti tidak apa-apanya serta tidak terterima di kelompok pemain Chelsea.

Dulunya Villas-Boas memang meniti karir di Inggris serta konon dahulu dia yang bekerja membagi-bagikan rekaman dvd laga calon lawan Chelsea. Lalu, dia hadir kembali ke Chelsea menjadi manajer. Hal tersebut berlangsung saat di club berjuluk The Blues itu masih tetap menetap beberapa pemain yang berkarakter demikian kuat, hingga mirip “raja-raja kecil”, John Terry serta kawan-kawan.

Isunya menjadi manajer, Villas-Boas benar-benar tidak dipandang oleh Terry cs. Diluar itu, pada periode yang berlainan, saat dikeluarkan pada periode kedua-duanya di Chelsea, Mourinho pun terasa Terry cs yang lakukan pendongkelan terhadapnya.

Tidak hanya gesekan yang riuh, jejak beberapa orang Italia di Chelsea ini memang kental. Di lapangan ada Gianfranco Zola, Roberto Di Matteo, serta Gianluca Vialli, untuk menyebutkan contoh-contoh, sebelum ketiganya berubah karir jadi pelatih.

Di tataran manajer atau pelatih kepala, janganlah dilupakan Claudio Ranieri sebagai orang pertama sesudah masuknya Roman Abramovich di kepemilikan club. Ranieri yang dikasih banyak uang oleh Abramovich untuk jadikan Chelsea tumbuh jadi club raksasa, sebelum Jose Mourinho mengharumkan nama The Blues pada 2004-2006.

Di lapangan saat ini tidak beberapa pemain dari Italia di tim Chelsea. Tetapi, orang paling akhir yang membawa mereka juara Liga Primer Inggris ialah pelatih dari negeri sepak bola Cattenacio itu, Antoni Conte. Trofi Liga Champions paling akhir yang dapat jadi punya Chelsea pun datang dari garapan Roberto Di Matteo, sebelum dia pun dikeluarkan Abramovich.

Sekarang, pelatih Italia yang lain, Maurizio Sarri tengah ada di jalan yang sama, membawa Chelsea juara kembali atau justru dikeluarkan lebih awal.


No comments:

Post a Comment

Klassemen Liga Spanyol Sesudah Barcelona Menekuk Real Betis 4-1

Barcelona sukses menaklukkan tuan-rumah Real Betis dengan score 4-1 dalam pertandingan minggu ke-28 Liga Spanyol di Stadion Benito Villamari...